KONTRADIKSI.ID Pohuwato, –Di tengah hiruk-pikuk aktivitas pertambangan dan dinamika sosial ekonomi di Kabupaten Pohuwato, masih hadir sosok-sosok yang menunjukkan bahwa kepedulian sosial tidak pernah kehilangan relevansinya. Salah satunya adalah Haji Suci, figur yang dikenal sebagai rakyat penambang Pohuwato, namun juga aktif menebar manfaat melalui kegiatan sosial berbasis nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Pada Jumat, 8 Agustus 2025, Haji Suci kembali menggelar aksi sosial bertajuk Jumat Berkah, dengan membagikan 100 paket makanan siap saji kepada para pengendara yang melintas di perempatan lampu merah Block Plan, Kecamatan Marisa. Kegiatan ini menjadi simbol nyata dari semangat berbagi di hari yang dimuliakan dalam tradisi Islam.
Saat dikonfirmasi oleh awak media, Jemi Hado Koordinator Kegiatan Jumat Berkah Haji Suci menjelaskan bahwa inisiatif ini murni didorong oleh niat ibadah dan kepedulian terhadap sesama.
“Ya, benar kami telah melakukan kegiatan ini semata-mata demi keberkahan, tepat di hari Jumat. Sebanyak 100 paket nasi siap saji kami bagikan kepada para pengendara yang melintas. Semoga ini menjadi amal jariyah dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Kegiatan sosial seperti ini mencerminkan sebuah kesadaran kolektif yang tumbuh dari bawah—yakni dari rakyat kecil yang sering kali dianggap hanya sebagai bagian dari persoalan sosial, namun justru menghadirkan solusi dalam bentuk empati konkret. Dalam konteks ini, Haji Suci tidak hanya hadir sebagai penambang, tetapi sebagai aktor sosial yang memahami pentingnya berbagi di tengah ketimpangan.
Lebih dari sekadar kegiatan filantropi temporer, aksi ini merepresentasikan nilai-nilai solidaritas yang kian langka dalam masyarakat modern. Di saat banyak pihak lebih memilih diam atau mengabaikan beban sosial di sekelilingnya, inisiatif seperti Jumat Berkah menjadi napas segar yang mengingatkan kita bahwa kebaikan tetap bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten.
Kegiatan ini juga menjadi refleksi bahwa kontribusi terhadap masyarakat tidak selalu harus datang dari lembaga formal atau tokoh berkuasa. Justru rakyat biasa dengan niat yang tulus, seperti yang ditunjukkan oleh Haji Suci, mampu menumbuhkan harapan dan menghadirkan kehangatan sosial di tengah kehidupan yang semakin individualistik.
Dengan semangat Jumat Berkah, Haji Suci menegaskan bahwa nilai kebermanfaatan bukan ditentukan oleh status sosial, melainkan oleh kemurnian niat dan keberanian untuk bertindak.
TimRed